Karma Koeman Dihujat Publik Sendiri Demi Main Aman

(sumber gambar: bola.com)

Timnas Belanda gagal memenuhi ekspektasi banyak pihak yang memprediksi mereka akan finis sebagai runner-up Grup D di Euro 2024. Pasukan Oranje akhirnya hanya lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu peringkat tiga terbaik, setelah kalah tipis 2-3 dari Austria. Ronald Koeman, mantan pelatih Barcelona, menjadi sorotan utama karena dianggap gagal memaksimalkan potensi timnya. Keputusan-keputusan aneh Koeman disebut-sebut merugikan Belanda di turnamen ini.


Badai Cedera

Belanda harus berjuang keras tanpa beberapa pemain kunci di lini tengah karena badai cedera. Salah satunya adalah kehilangan Frenkie de Jong yang absen karena cedera engkel. Gelandang Barcelona ini sangat dibutuhkan sebagai nyawa permainan Belanda. Sejak Euro 2020, De Jong sudah menjadi andalan Oranje dengan 54 penampilan, menyumbang 2 gol dan 6 assist. Cedera De Jong terjadi saat laga El Clasico melawan Real Madrid di pekan ke-32 La Liga, membuatnya melewatkan enam laga terakhir Barcelona musim 2023-2024.


Kehilangan De Jong membuat Koeman marah pada Barcelona, menuduh mereka mengambil risiko dengan memainkan De Jong terlalu cepat. Selain itu, Belanda juga kehilangan Teun Koopmeiners yang cedera otot paha. Padahal, Koopmeiners tampil gemilang bersama Atalanta dan menjadi juara Europa League musim lalu.


Keputusan Aneh Koeman

(sumber gambar: detik sport)

Dalam kepanikan, Koeman malah membuat keputusan aneh dengan memanggil Ian Maatsen dan Joshua Zirkzee, yang bermain di posisi berbeda dengan De Jong dan Koopmeiners. Zirkzee yang berposisi sebagai striker murni, justru dianggap hanya membuat lini serang penuh, sementara Maatsen yang bermain sebagai bek kiri tidak menjadi solusi. Pemanggilan Maatsen juga diprotes netizen Indonesia yang berharap dia bisa dinaturalisasi oleh PSSI jika tidak dipanggil tim senior Belanda.


Dengan keputusan aneh ini, Koeman hanya mengandalkan tiga gelandang: Tijjani Reijnders, Xavi Simons, dan Joey Veerman. Namun, ketiga pemain ini dianggap belum cukup berpengalaman untuk tampil di turnamen besar. Reijnders dan Veerman belum mengoleksi lebih dari 13 penampilan untuk Oranje, sementara Simons baru tampil 17 kali bersama tim senior Belanda.


Meskipun krisis lini tengah, Koeman tetap percaya diri dengan komposisi skuadnya. "Kami merasa masih memiliki banyak kualitas dalam skuad ini. Jika kami bisa menciptakan atmosfer dengan banyak dukungan dari penggemar, maka Belanda bisa tampil luar biasa," tegas Koeman.


Namun, optimisme Koeman sempat diragukan saat laga pembuka Grup D melawan Polandia. Belanda hampir dikalahkan Polandia, beruntung mereka bisa bangkit dan menang berkat gol Cody Gakpo dan Wout Weghorst. Performa kurang meyakinkan kembali terlihat saat melawan Prancis, meski Les Bleus bermain tanpa Kylian Mbappe yang cedera patah hidung. Hasil imbang 0-0 membuat pendukung Belanda geram karena mereka merasa timnya bermain terlalu bertahan.


Kalah Melawan Austria

Saat melawan Austria, Belanda harus menerima kenyataan pahit kalah 2-3. Austria mendominasi sejak awal pertandingan dan Belanda kesulitan lepas dari pressing ketat pasukan Das. Belanda sempat dua kali menyamakan kedudukan di babak kedua, namun gol Marcel Sabitzer di menit ke-80 memastikan kemenangan Austria.

Koeman kembali melakukan kesalahan dengan memilih Stefan de Vrij untuk berduet dengan Virgil van Dijk di lini belakang, meski performa De Vrij dinilai kurang layak masuk starting line-up. Van Dijk juga mendapat kritikan dari Rafael van der Vaart yang menganggap sang kapten tidak menunjukkan gairah kepemimpinan. Padahal, Van Dijk tampil solid di Piala Dunia 2022 saat berduet dengan Matthijs de Ligt.



Dimana Joshua Zirkzee?

(sumber gambar: ttransfermarket)

Selain itu, Koeman dikecam karena tidak memaksimalkan ketajaman Joshua Zirkzee yang kalah saing dengan Donyell Malen dan Cody Gakpo di lini depan, meski Zirkzee memiliki kemampuan sebagai striker murni dengan koleksi 12 gol musim lalu. Koeman juga belum memanfaatkan talenta Ian Maatsen yang hanya menjadi penghangat bangku cadangan sepanjang fase grup. Maatsen seharusnya bisa diturunkan saat melawan Austria, namun Koeman lebih memilih Nathan Ake sebagai starter di sektor bek kiri.


Dengan sejumlah keputusan anehnya, apakah Ronald Koeman akan membuat Belanda gagal total di Euro 2024? Pertanyaan ini terus menghantui publik Belanda yang semakin meragukan kemampuan sang pelatih dalam memaksimalkan potensi skuad Oranje.

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post